Bermacam Penyakit Yang Ada Pada Kucing Kampung




Setiap mahluk hidup pasti pernah sakit. Kalo terjadi ama hewan peliharaan kita pastinya kita cemas, khawatir, sedih semua jadi satu. Nah sebelum hewan peliharaan kita sakit lebih parah, kita harus mencari informasi-informasi gimana cara ngerawat kucing, ngasih makan kucing dan cara mengobati nya.

Jadi kita bisa menjaga hewan peliharaan kita sebelum sesuatu terjadi dengan mereka dan sebelum dibawa ke dokter. Berikut ini beberapa penyakit yang biasa terjadi ama kucing kampung :
  • Cacingan pada kucing kampung

Sering banget penyakit ini mampir ke kucing kampung, soalnya cacingan muncul karena makanan yang dikonsumsinya. 

Walaupun kita udah ngasih makanan yang baik dari rumah, tapi namanya kucing kampung.

Ya diluar mereka cari-cari lagi di tempat sampah, entah dapat tikus atau makanan yang udah terkontaminasi. 

Kalo udah kena cacing, penyakit tersebut akan menyerang bagian usus kucing dan bisa menyebar ke organ tubuh lain. Biasanya gejalanya keliatan setelah penyakitnya parah seperti muntah, mencret. Untuk mengetahuinya bisa keliatan dari kotoran kucing yang mengeluarkan seperti butir beras.

suapin air putih tiap 2 atau 3 jam, biasanya dia udah males gerak, boleh dicampur madu. Pemberian obat anti mencret bisa dikasih  sebelum dibawa ke dokter. Vitamin juga dianjurkan untuk kesehatan dan daya tahan kucing kampung. Tau sendiri kucing kampung. Pergi pagi pulang ke rumah kalo inget aja,Kalo ngga ada perubahan baiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.





Ini kucing kampung saya namanya Bolang. Dia pernah kena cacingan. Walaupun saya udah ngasih makanan kucing dan makanan lainnya, tetep aja kucing kampung yang kalo udah keluar rumah makannya sembarangan dan pastinya nyari-nyari sesuatu di tempat sampah atau di jalan-jalan. Gejalanya muntah mencret dan dari kotorannya keluar seperti beras putih gerak-gerak gitu. Saya kasih air putih dan kadang dicampur madu biar dianya ga lemes. 

Penanganan sementara saya kasih obat anti mencret dengan seperempatnya. Setelah sehari dia agak mendingan tapi saya tetep bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Biasanya langsung dikasih antibiotik oleh dokter. Alhamdulillah dia sekarang sehat.


  • Penyakit jamur pada kucing
Jamur merupakan penyakit yang menyerang pada kulit kucing. Penyebabnya bisa karena bakteri yang ada di kandang kucing tersebut , bisa juga kondisi badan kucing yang sensitif ketika bermain di tempat kotor. 

Gejalanya kucing menggaruk-garuk bagian tubuhnya yang terasa gatal dan bulunya udah pasti rontok, kulitnya kemerahan. Kalo dibiarin terus bisa menyebar ke anggota tubuh lain dan juga ke kucing-kucing kampung lainnya. 

Utnuk mengatasinya cukup dikasih salep anti jamur dan juga memakai shampo khusus jamur. Tapi tetep kucing harus dibawa ke dokter dan disuntik. Biasanya setelah disuntik bulu kucing akan rontok semua dan nantinya akan tumbuh bulu baru.


  Nah ini kucing kampung saya namanya Poci. Dia paling sering kena penyakit jamur dibanding kucing- kucing kampung saya yang lainnya. Kata dokter sih dia mempunyai kulit yang sensitif.

Gejalanya yang tadinya ceria jadi lemes. Ga mau makan, minumnya juga cuma sedikit. Bulunya pelan-pelan mulai rontok, soalnya digaruk terus.

Trus kulitnya jadi kemerahan.  Saya bawa ke dokter setelah dikasih obat, dia lumayan sehat lagi.

Bulunya biasanya rontok semua, prosesnya agak lama setelah itu tumbuh bulu-bulu baru deh. Saya terus kasih vitamin biar daya tahan tubuhnya kuat.

  • Penyakit mata pada kucing kampung

Penyakit mata pada kucing kampung biasanya disebabkan oleh virus. Gejalanya biasanya pada kucing yaitu mengeluarkan cairan seperti air mata, cairan kental, mata sayu, ada garis putih dan kelopak matanya merah. 

Kemudian ada kotoran sekitar matanya, bulu matanya sering basah. Mau saya pakein bulu mata anti badai, kucingnya nolak. Cara mengatasinya, kalo sakit matanya karena bakteri, pemberian antibiotik udah cukup. 

Kalo penyakitnya karena virus, ditetes pakai obat tetes mata sesuai dosis. Kalo ngga ada perubahan sebaiknya dibawa ke dokter untuk penangan lebih lanjut.




Ini kucing saya namanya oreo, sesuai dengan warna kucingnya. Tapi ga pernah saya putar dan dicelup. Bisa sakit leher. Dia pernah sakit matanya. Gejalanya sama dengan yang udah dijelasin diatas. Saya kasih obat tetes mata atas saran dokter. Setelah 2-3 hari dia sembuh, berarti hanya karena virus aja.


  • Mulut berlendir



Beberapa penyebab masalah mulut bau pada kucing diantaranya kucing mengeluarkan lendir karena muntah. Biasanya kucing muntah karena makanan yang ga cocok buat pencernaannya. Untuk mengatasinya diamkan beberapa menit. Kalo kucing udah ga ngeluarin air liur, hanya gejala biasa muntah dan mual. Kalo lebih dari 20 menit masih ngeluarin air liur, sebaiknya bawa ke dokter untuk pengobatan yang lebih lanjut. 


Bisa jadi mulut kucing berlendir akibat dari cedera mulut, misalnya ada tulang yang bersarang antara gusi-gusinya, sariawan dan lain-lain. Kalo udah begini kita coba liat langsung ke dalam mulutnya apa ada sesuatu yang membuat dia kesakitan. Segera obati bagian yang luka.

  • Infeksi saluran kencing



Penyakit ini biasanya disebut juga FLUTD.  Infeksi saluran kencing bisa terkena pada kucing jantan ataupun betina. Penyebabnya adalah pembatuan pada kandung kemih, bakteri dan banyaknya mineral yang masuk ke dalam tubuh kucing seperti magnesium. Gejalanya biasanya kucing menjilati kemaluannya, air kencing berdarah, susah buang air kencing, dehidrasi dan nafsu makan berkurang.

FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease)yang dikenal juga dengan feline urologic syndrome (FUS) merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada kucing terutama kucing jantan. Masalah kesehatan ini menganggu vesika urinaria (VU) dan uretra kucing. Gangguan pada uretra terjadi disebabkan oleh struktur uretra kucing jantan yang berbentuk seperti tabung memiliki bagian yang menyempit sehingga sering menimbulkan penyumbatan urin dari VU ke luar tubuh. 

Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) meliputi beberapa kondisi yang terjadi pada saluran urinaria kucing (Nash 1997). Sindrom yang terjadi pada kucing ini ditandai dengan pembentukan kristal (paling sering struvite) di dalam VU. Kristal tersebut kemudian akan menyebabkan inflamasi, pendarahan pada urin, kesulitan buang air kecil serta beberapa kasus dapat meyebabkan obtsruksi aliran normal urin keluar dari VU yang dapat menyebabkan kematian (Pinney 2009). Manifestasi penyakit yang disebabkan oleh akumulasi kristal mineral pada saluran urinaria antara lain adalah: 
  • Peradangan kandung kemih cystitits akibat iritasi dari kristal pada dinding VU
  • urolithiasis yaitu pembentukan batu VU
  • Pembentukan sumbat pada uretra berupa pasir kristal mineral (blokade uretra)
  • Uremia yaitu akumulasi zat kimia yang beracun pada aliran darah ketika blokade pada uretra (Duval 2002)
Pada beberapa keadaan urin yang tetahan dalam VU dapat berbalik mengalir ke ginjal yang menyebabkan kematian oleh gagal ginjal akut atau cystitis parah. Kematian terjadi karena toksin menyebar melalui aliran darah menyebabkan sepsis (Pinney 2009)

Kucing jantan dan betina sama-sama beresiko menderita FLUTD, namun kucing jantan beresiko lebih besar terhadap obstruksi yang mematikan karena uretra jantan lebih kecil dibandingkan betina dan memiliki bagian yang mengecil sehingga penyumbatan lebih gampang terjadi (Pinney 2009).

Beberapa kausa dari terbentuknya kristal mineral yang dapat mengiritasi mukosa VU dan menyebabkan blokade uretra adalah:


  • Faktor masukan makanan (diet). Pakan yang kaya magnesium menyebabkan pH urine menjadi basa (alkalis). Kenaikan pH mempermudah pembentukan kristal mineral.
  • Penurunan frekuensi urinasi. Hal ini dapat disebabkan oleh menurunnya asupan air, pakan yang kering, air yang terlalu hangat, terlalu dingin, menurunnya aktivitas fisik, hal ini dapat disebabkan karena kucing mengalami obesitas bahkan kandang yang kotor dapat menyebabkan kucing segan untuk urinasi (Duval 2002:Oaks Vet 2002). Gejala klinis awal merupakan hasil dari iritasi yang disebabkan oleh kristal dalam VU. Gejala klinis tersebut antara lain kesulitan urinasi (kucing sering buang air kecil tidak pada tempatnya), sering menjilat daerah genital, merejan saat buang air kecil (kadang disertai suara tangisan), serta darah pada urin. Selain itu, kucing dengan FLUTD biasanya tidak nafsu makan. Pada keadaaan yang lebih serius kucing jantan yang mengalami obstruksi uretra komplet akan menunjukkan gejala muntah, kelemahan, serta perut yang menegang dan sakit (Pinney 2009).
Diagnosa FLUTD didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan fisik dan urinalisis. Pada kasus yang sudah parah dapat dipalpasi pembesaran dan rasa sakit VU. Jika diduga terjadi infeksi padaVU, maka kultur urin dapat dilakukan. Kucing yang mengalami obstruksi saluran urinaria memiliki tingkat enzim ginjal yang tinggi (blood urea nitrogen dan kreatimin) dalam darah (Pinney 2009). Terapi yang diberikan kepada pasien FUS adalah kateterisasi urin sehingga terjadi pengeluaran urin oleh kristal dari VU. 

Penyuntikan cairan fisiologis intravena atau perinfusi diperlukan ketika sindrom urenia terjadi (depresi, muntah, dehidrasi) dengan tujuan mengganti cairan tubuh dan menstabilkan pH cairan tubuh. Pemberian antibiotik diperlukan untuk mencegah infeksi sekunder oleh bakteri  dan obat-obatan yang menstimulasi otot VU berkontraksi dan relaksasi uretra diperlukan. Dalam beberapa kasus tindak bedah diperlukan untuk menghilangkan sumbatan atau mencegah terjadinya pengulangan timbulnya kristal mineral (Duval 2002).

Referensi : Wikipedia


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bermacam Penyakit Yang Ada Pada Kucing Kampung"

Post a Comment