Membantu Proses Persalinan Kucing Kampung Di Rumah Itu Rasanya Seperti...


Membantu proses persalinan kucing kampung di rumah itu rasanya seperti...


Kucing yang sedang hamil biasanya umur kehamilannya sekitar 65 sampai 67 hari. Jika sudah mengetahui kalau kucing lagi hamil, kita juga harus siap siaga loh ya. Jangan sampai nanti waktunya melahirkan mengotori rumah kita, siapkan tempat yang aman dan nyaman. Dan jangan sampai tempat tidur kita dipakai untuk melahirkan kucing. Bukan karena mahal atau murah harga kasur, tapi gimana caranya bawa kasur ke laundry? So, pastikan kucing anda melahirkan di tempat yang sudah disediakan. 


Menjelang kelahiran kucing, biasanya ciri-cirinya:
·       Mencari tempat yang aman dan sepi
·       Tidur melulu
·       Kucing mengeong terus
·       Keluarnya cairan seperti air kencing
·       Nafsu makan berkurang
·       Lebih sering menjilati tubuhnya
·       Susah bergerak


Ini kucing kampung saya yang kedua dari 15 ekor. Namanya Panda. Betina. Status di fotonya itu waktu dia masih gadis. Dia termasuk kucing kampung dengan jenis warna hitam putih. Bukan talkshow yang ada di tv swasta ya. Jenis warna ini termasuk dengan warna yang serasi. 
Kucing ini termasuk kucing yang memiliki sifat pemalas tapi ada batasnya. 
Tidak seperti kucing merah bata yang tidak pandai berburu. Kucing hitam putih cenderung gemar berburu dan lebih sering terlihat tawuran dengan sesama kucing. 
Pernah suatu hari Panda berantem dengan kucing abu bukan kepunyaan saya. Saya memang penyuka kucing, tapi saya juga akan marah jika ada kucing luar yang mengganggu kucing-kucing saya. 
Kucing itu terus mencakar Panda. Naluri saya sebagai emak-emak jaman now, sama seperti yang pernah viral di Medsos, saya bawa sapu dan coba memisahkan mereka yang sedang berantem. Entah masalah apa yang mereka ributkan,selingkuh? Entahlah, hanya mereka berdua yang tau. 
Tapi sayang saya kalah cepat dengan kucing abu itu. Dia berhasil menghindar dari sapu yang saya bawa. Skor sementara 1-0.


Panda ini tumbuh besar bersama sahabatnya Mimil, kucing kampung saya yang pernah saya ceritakan di artikel sebelumnya. 
Panda ini agak istimewa buat saya. Karena dari sekian banyak kucing kampung yang ada di rumah, hanya dia yang selalu membangunkan saya setiap subuh. 
Dengan mencakar-cakar pintu kamar hingga akhirnya terbuka. Setelah berhasil membuka pintu, dia langsung naik dan duduk di dada saya sambil menekan-nekan tangannya. 
Serasa dipijat, Cuma karena panda jarang menicure pedicure, yang ada dada saya baret-baret.



Sejak menghilangnya Mimil, Panda juga jadi jarang pulang. Setelah seminggu, sebulan dia menghilang, tiba-tiba dia datang dan koq keliatan agak gendut ya. Wah curiga nih jangan-jangan hamil diluar nikah. 
Ternyata benar, setelah melihat dari tanda- tanda kehamilannya. Mau marah gimana, mau minta pertanggungjawaban sama kucing yang mana? Ya udah deh pasrah. Mendekati hari H dia hunting tempat di sudut-sudut rumah yang membuat dia nyaman dan tidak terlalu kelihatan kita berlalu lalang. Dan saya juga udah siaga mengunci lemari baju dan juga lemari besi.
Ternyata panda bukan tipe kucing yang kalem. Menjelang kelahirannya dia panik dan ga tau mesti gimana dan ngapain. Malah mondar-mandir di ruang tv yang justru terang dan air ketubannya pun akhirnya pecah. Saya ikut panik juga. Ga tau harus gimana. 
Walaupun Dr. Hewan membimbing saya lewat telepon, tetap aja di TKP mah pusing. Waktu anak kucing udah keluar setengah, Panda masih aja jalan-jalan antara bingung dan stress. Dan saya juga terus ngikutin kemana panda pergi. 
Pokonya kaya film India deh. Kejar-kejaran ga jelas arah. Akhirnya setelah keluar 1 ekor anak kucing, dia cape deh kayanya. Saya angkat dia ke tempat yang agak gelap dengan alas yang empuk. 
Saya angkat anaknya pakai handuk karena anak kucing yang baru lahir ngga boleh dipegang dengan tangan manusia, biasanya induknya akan mencium bau manusia dan tidak akan menyusui dan tidak mengakui si anaknya. 
Begitu dia tenang, keluar deh satu persatu anak kucingnya. Saya suapin dia dengan campuran telur dan madu agar dia ngga lemas dan kuat. Dari 5 anak kucing yang dilahirkan Panda, hanya 2 yang selamat hingga sekarang. Saya beri nama Pio dan Pino.

Membantu proses persalinan kucing yang pertama buat saya itu rasanya ikut deg-degan, panik dan sedih. Sedihnya sebagian uang perawatan kecantikan saya, saya sisihkan untuk beli susu dan makanan kucing. Untungnya kucing ngga perlu diaper. Tapi saya enjoy dan fun koq. Apapun itu, worth it dengan tingkah laku kucing yang lucu-lucu
Welcome to the world Kitten!
OH..Bunda
Ada dan tiada
Dirimu kan selalu
Ada di dalam hatiku
(Melly Goeslow)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Membantu Proses Persalinan Kucing Kampung Di Rumah Itu Rasanya Seperti..."

Post a Comment